Kalau sudah bertandang ke suatu tujuan wisata dan belum ikut mencicipi kuliner khasnya rasanya memang belum mantap kan? Begitu juga kalau Anda bertandang ke Tana Toraja, Tidak afdol rasanya kalau belum coba mencicipi kuliner khas Toraja. Seperti pantollo berikut ini.
Apa sebenarnya Pantollo? Pantollo adalah sajian khas dari masyarakat Tana Toraja yang memiliki cirikhas bumbu berwarna hitam pekat. Penggunaan bumbu kluwek sebagai pewarna sajian membuat pantollo terlihat berbeda dari kebanyakan sajian.
Masyarakat Toraja rupanya sangat menyukai kluwek sebagai bumbu masak. Aroma khas disertai dengan rasa unik dari kluwek menjadikan hidangan pantollo istimewa. Di Toraja sendiri Pantollo tidak hanya menjadi hidangan rumahan yang digemari, tetapi juga lazim disajikan pada beberapa upacara khusus.
Biasanya kuliner khas Toraja satu ini dimasak dengan bahan utama yang beragam. Mulai dari daging merah sampai ikan ikanan. Pantollo sendiri dimasak dengan bumbu bumbu tambahan seperti daun pandan, santan, rempah rempah dan cabai Katokkon. Penyajiannya ditambahkan daun kucai untuk memberi kesan lebih segar pada hidangan.
Beberapa pantollo juga disajikan dengan rasa pedas yang kuat karena penggunaan bahan cabai Kanokkon. Cabai Katokkon termasuk cabai yang jarang Anda temukan di daerah lain. Bentuknya membulat dengan daging yang tebal. Sedikit mirip dengan cabai khas dieng tetapi dengan bentuk lebih bulat. Cabai Katokkon termasuk jenis cabai yang memiliki rasa pedas yang tajam. Cabai katokkon sendiri cukup sering ditambahkan pada beragam kuliner khas Toraja selain Pantollo.
Bicara soal jenis jenis pantollo, Anda bisa menemukan pantollo pamarasan yang terbuat dari daging merah seperti kerbau dan babi. Di beberapa daerah Pantollo pamarasan juga diolah dengan bahan baku daging sapi dan daging kambing. Biasanya disajikan untuk pasaran konsumen muslim.
Pantollo duku adalah jenis pantollo yang pada umumnya disajikan pada upacara upacara dengan bahan utama babi atau kerbau. Bahan yang digunakan lebih kaya dengan rempah yang lebih lengkap. Kadang ditambahkan cabai katokkon yang merupakan jenis cabai lokal yang sangat pedas.
Selain itu terdapat pula pantollo dari bahan utama ikan yang dikenal dengan nama pantollo bale. Juga terdapat pantollo Lendong yang terbuat dari bahan utama belut atau ikan gabus. Terdapat pula pantolo manuk yang menggunakan bahan baku ayam.
Untuk Anda yang tertarik untuk mencicipi Pantollo, Anda bisa dengan mudah menemukannya di restoran restoran di sekitaran Tana Toraja. Hanya saja sebaiknya hati hati untuk muslim karena masyarakat Toraja termasuk penggemar hidangan berbahan dasar babi. Sebaiknya pilih rumah makan muslim yang menyajikan Pantollo bila Anda ingin turut mencicipinya.
Biasanya Pantollo ini dijual dengan harga perporsi sekitar 50 ribuan. Namun biasanya harga akan menyesuaikan dengan jenis bahan utama yang digunakan. Seperti pantollo berbahan daging merah biasanya akan lebih mahal dari pantollo berbahan dasar ikan atau ayam.
Itulah informasi seputar kuliner khas Toraja yang cukup populer, Pantollo. Jangan lewatkan untuk mencicipi citarasa unik dari hidangan berbahan Kluwek ini selagi Anda berada di kota kaya tradisi ini.